Menganalisis Karya Desain NFT dengan Teori Mimesis dan Teori Significant Form
Analisis 3 Karya Desain Dengan Teori Mimesis dan Teori Significant Form
1. Seaside Serenity
Created by STL Collaborations
Karya desain ilustrasi yang bernama "Seaside Serenity" menceritakan tentang sebuah pemandangan sisi lain dari lautan yang tenang. Saat air dan ombak membelai pantai, ketenangan berisik di udara asin. Karya ini menggambarkan sebuah pemukiman atau rumah-rumah berwarna biru, oranye dan kuning di pantai yang tenang pada malam hari.
"Seaside Serenity" jika dinilai menggunakan teori Mimesis versi Plato akan terlihat hanya sebagai tiruan suasana pemukiman di pantai yang tenang pada malam hari yang bertekstur hasil kedua dari realita yang dihasilkan alam ideal pembuatnya. Dapat terlihat pada bagian kanan dan kiri karya seni tersebut terdapat rumah-rumah yang terapung berdekatan, berbentuk seperti rumah pada bagian depan dan di depannya terdapat perahu-perahu yang berlabu. Ditambah bayangan dari rumah - rumah dan bulan yang besar di air pantai yang tenang yang memperkuat tiruan bagaimana suasana pemukiman pinggir pantai yang tenang.
"Seaside Serenity" jika dinilai menggunakan teori Mimesis versi Aristoteles akan mempresentasikan ketenangan dalam keberisikan yang terwakilkan dalam karya "Seaside Serenity" dengan pewarnaan yang tidak mencolok dan tekstur yang mewakilkan ketenangan ketika melihatnya, serta bulan yang besar sebagai penekanan.
"Seaside Serenity" jika dinilai menggunakan teori Teori Significant Form yang dicetuskan oleh Cilve Bell , desainer tersebut membentuk karya dari hasil penggunaan unsur-unsur seni seperti garis, bidang, tekstur, warna yang kontras sehingga menghasilkan emosi estetis ketika penikmat melihatnya akan memberikan perasaan tenang.
2. Manipulation 05: Brainwash
Karya desain ilustrasi yang bernama "Manipulation 05: Brainwash" menceritakan tentang cara hidup wanita jepang yang rumit dan menantang. Desain ini menggambarkan seorang wanita berambut panjang yang terpasang banyak pipa di kepala dan lengannya. Pada background terdapat lingkaran besar menyeramkan berwarna merah tepat dibelakang kepala wanita tersebut layaknya bendera Jepang.
"Manipulation 05: Brainwash" jika dinilai menggunakan teori Mimesis versi Plato akan terlihat sebagai tiruan potret wanita berambut panjang yang sedih dan tersambung oleh banyak pipa. Didukung oleh gambar wanita dengan proporsi bagian tubuh kepala dan lengan yang proporsional, layaknya tiruan wajah dan lengan seorang wanita.
"Manipulation 05: Brainwash" jika dinilai menggunakan teori Mimesis versi Aristoteles akan mempresentasikan terkekangnya kebebasan berpikir perempuan di Jepang oleh adat istiadat dan budayanya. Dengan banyak penekanan salah satunya pada gambar kabel atau pipa yang terhubung ke tubuhnya menginterpretasikan kekuatan perempuan di balik kehidupannya yang rumit dan laki-lakipun mungkin tidak mampu menerimanya. Lekuk tubuh yang saling terkait sebagai elemen rumbai yang menunjukan kompleksitas, kekacauan, dan kewajiban seorang wanita yang tidak dapat ia hindari. Terwakilkan juga dengan warna merah yang berpola bulat bulat tidak sempurna dan pipa berwarna merah sehingga menwakilkan penderitaan yang dirasakan kaum wanita.
"Manipulation 05: Brainwash" jika dinilai menggunakan teori Teori Significant Form yang dicetuskan oleh Cilve Bell , desainer tersebut membentuk karya dengan teknik manga, woodblock print, gradient dan ink slayer dari hasil penggunaan unsur-unsur seni seperti garis, bidang, dan, warna yang kontras dan kompleks sehingga menghasilkan emosi estetis ketika penikmat melihatnya akan memberikan perasaan akan penderitaan.
3. 43
Created by Ak Dell
Desain ilustrasi yang bernama "43" menggambarkan lumba-lumba dari pulau Kaikoura, Selandia Baru yang sedang melompat dari air ke permukaan dengan indah yang dibuat menggunakan software CARPET.
"43" jika dinilai menggunakan teori Mimesis versi Plato akan terlihat sebagai seperti tiruan lumba-lumba yang terlihat dari permukaan laut dengan air yang menyiprat disekitar lumba-lumba selagi melompat dari dalam air. Didukung oleh perwarnaan yang sesuai dengan bayangan air yang dihasilkan dari alam ideal manusia.
"43" jika dinilai menggunakan teori Mimesis versi Aristoteles mempresentasikan keindahan lumba-lumba yang dialami oleh pembuat karya tersebut saat berwisata ke Selandia Baru, salah satunya yaitu menyaksikan lumba-lumba dan biota laut cantik lainnya menghiasi pulau Kaikoura.
"43" jika dinilai menggunakan teori Teori Significant Form yang dicetuskan oleh Cilve Bell , desainer tersebut membuat karya dengan software CARPET, berukuran 3000 x 1912, dari hasil penggunaan unsur-unsur seni seperti garis, bidang yaitu persegi, dan, 4 warna yang kontras sehingga menghasilkan emosi estetis yang mengagumkan. Dibuat dengan rangkaian persegi yang membentuk lumba-lumba yang indah sebagai penekanan keindahan pada lumba-lumba tersebut.
Tabel Perbedaan
Kesimpulan
Dari Teori Mimesis versi Plato suatu seni bisa disebut seni ketika ia merupakan sebuah refleksi yang nyata dari kehidupan. Seniman adalah manusia yang mahir dalam membuat tiruan. Seniman atau desainer disebut second hand sebab karya yang dihasilkan seorang seniman adalah tiruan dari alam ideal yang dihasilkan oleh imajinasi manusia dari realita yang sebenarnya. Menurut plato, karya seni tidak menyumbang apapun ke dunia, tidak berguna. Kelebihan dari teori Mimesis sebagai imitasi yaitu teori ini dapat digunakan untuk menilai karya yang coraknya realistik atau mirip dengan visual yang dihasilkan oleh mata manusia. Kelemahannya yaitu menganggap latar belakang subjek atau pembuat karya tidak berpengaruh terhadap penilaian karya seni tersebut. Plato menyebut karya seni sebagai imitasi atau tiruan realita, yang padahal sebuah realita dapat dilihat dari beragam sudut pandang, tergantung perspektif masing-masing individu yang melihat karya seni tersebut. Sedangkan menurut Aristoteles karya seni tidak sepenuhnya tiruan. Di dalam karya seni terdapat kepingan atau bagian yang dibuat untuk mewakilkan suatu perasaan atau pesan dari pembuat karya seni. Menurut Aristoteles karya seni bukanlah imitasi dari realita melainkan menghadirkan kembali realita dengan penekanan tertentu. Teori Significant Form yaitu hubungan antara emosi estetis dengan bentuk significant, yang berarti dan terukur. Karya seni yang memiliki unsur significant seperti titik, garis, bidang, warna, dan tekstur sehingga menghasilkan emosi estetis.Ketiga karya di atas; "Seaside Serenity"Created by STL Collaborations, "Manipulation 05: Brainwash" Created by Sarisa Kojima, dan"43"Created by Ak Dell merupakan karya yang dapat dianalisis menggunakan Teori Memisis oleh Plato dan Aristoteles dan Teori Significant form oleh Cilve Bell.
Komentar
Posting Komentar